Senin, 23 November 2015




METAMORPHOSIS TRAINING CONSULTANT
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT & EMPOWERMENT

 
 

 
 
Sekretariat :
Perumahan Bumi Cempaka Indah Jln. RE. Martadinata Blok 5 No.25
Garut Jawa Barat
HP.  ,089666831783, 081262862898.



Membantu para Manajemen dalam mewujudkan Organisasi  yang Dinamis, Kreatif , Inovatif dan Produktif .

      Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu unsur pokok dalam organisasi. Kemajuan organisasi sangat ditentukan oleh unsur pokok ini.  Betapapun lengkap dan canggihnya alat-alat yang dimiliki oleh suatu organisasi tanpa didukung oleh kualitas SDM  yang memadai suatu organisasi akan menghadapi kesulitan dalam mencapai tujuannya.   SDM  yang berkualitas,  tentu saja bukanlah sumber daya manusia  yang hanya memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan yang tinggi saja,  melainkan juga memiliki kesetabilan emosi dan  memiliki motivasi yang tinggi. Karena banyak orang-orang yang pandai dan memiliki keterampilan yang tinggi  banyak yang kandas dan hidupnya tidak produktif lagi dikarenakan mengalami ketidak seimbangan emosi, merasa tidak enak hati, penuh dengan kecemasan, selalu berprasangka dan berpikir negatif,  sehingga mereka frustrasi.

 Demikian pula peranan pemimpin yang memiliki leadership yang tinggi dalam organisasi sangat diperlukan.
Manajer sering didefinisikan sebagai orang yang mengupayakan agar segala pekerjaannya terselesaikan dengan menggerakan orang-orang lain. Jadi keberhasilan seorang manajer  bukan   karena kehebatan dirinya semata, melainkan   tergantung pada kemampuannya untuk bekerjasama dan komitmen dari orang- orangnya. Dengan demikian seorang manajer harus mampu menjalin hubungan yang  baik dengan orang-orang tersebut, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok atau tim.  Tugas ini bukanlah suatu tugas yang sederhana bagi seorang pemimpin. 
Setiap individu merupakan pribadi - pribadi yang memiliki nilai –nilai, sikap, dan kesadaran sendiri - sendiri mengenai apa yang mereka anggap penting dalam hidup mereka. Dan apapun hambatan yang terdapat di tempat kerja mereka, disitu mereka  merupakan orang-orang yang sama atau memiliki karakter yang sama dengan ketika mereka berada di luar pekerjaan mereka.  Nilai - nilai mereka akan mempengaruhi bagaimana mereka bereaksi dan termotivasi didalam situasi tertentu.
Untuk dapat berkerjasama dalam satu tim , tentu saja setiap individu harus mampu merubah nilai - nilai, visi-visi individu menjadi nilai dan visi kelompok/organisasi melalui komitmen mereka.  Sehingga mereka mampu bekerja sama dalam satu tim untuk mencapai tujuan bersama.  Karena keberhasilan organisasi  hanya akan bisa dicapai dengan kerjasama diantara anggotanya. Selain itu pula hubungan individu mereka harus sangat kondusif yang bukan hanya memiliki hubungan yang bersifat skunder yang hanya memiliki keterikatan karena pekerjaan saja.  Tetapi harus terwujud hubungan primer, yaitu hubungan yang melibatkan hati nurani mereka sehingga terwujudnya hubungan batin diantara mereka. Sehingga mereka memiliki rasa “ in group” dimana mereka akan merasa  bagian dari kelompok besar mereka. 
Untuk mewujudkan SDM yang berkualitas,  tentu saja tidak  hanya  cukup diberikan pelatihan - pelatihan yang bersifat kognitif ( meningkatkan pengetahuan) dan keterampilan fisik (psikomotor) saja, melainkan perlu diberikan pelatihan-pelatihan yang bisa menyentuh ranah afeksi  bahkan bisa membuka “ personal mastery “ mereka.  Sehingga  mereka bisa mengenal jati diri mereka. Yakni mereka mengenal apa kekurangan dan kelebihan mereka dan apa yang mereka butuhkan dari orang lain dan apa pula yang orang lain butuhkan dari mereka.  Mampu mengelola stimulus yang datang baik terhadap pikirannya maupun perasaannya  sebelum mereka meresponnya . Sehingga kemudian  mereka akan dapat meresponnya dengan bijak.

Untuk membantu para manajemen organisasi  dalam memenuhi kebutuhan tersebut dan  mengatasi permasalahan- permasalahan yang ada  dalam organisasi, kami menawarkan beberapa pelatihan non teknis sebagai berikut  :


1. Sensitivity Training  (Pelatihan Sensitivitas)
2. Out Bound
3. Team Building
4. Personal Mastery Acheavement
Anda bisa mengambil salah satu pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi anda.

Semua pelatihan ini difasilitasi oleh fasilitator yang sudah berpengalaman antara lain :
1. dr. Asiah Suroto Goenari M.Sc
2. Drs.Edi Rachman,M.Kes
3. dr. Surono
4. Dr.Benny Arjil, SPKJ.
5. Dra. Yulia Tabrani, M.Sc
6. M.Ridwan S. Psi ,  MM
7. Iwan Sadar Wahyu.ST
8. Drs.Djudju S .MSc
9. H.Suharjo.SKM .
10. Rasda.S.Pd
11. Budihartono,S.Kom
12. A Ahmad Rahmat Saleh ,ST
13. Wahyudin, S.Kep,M.Kes
14.Drs.Meddy

Pengalaman Pekerjaan
Dinas Instansi yang pernah menggunakan jasa kami :
*      Dinas Instansi di lingkungan Pemda DKI Jakarta
*      Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat
*      RSUD Bontang Kalimantan Timur
*      RSU Syaiful Anwar Malang Jawa Timur
*      Departemen Perikanan dan Kelautan RI
*      Hotel dan Restoran Sumber Alam Cipanas Garut Jawa Barat
*      Rumah Sakit Jiwa Lawang Jawa Timur   
*      Sentral Komunikasi Mitra Polri se Jabotabek.
*      Generasi Muda Cinta Alam Indonesia Jombang Jawa Timur
*      Pondok Pesantren ,untuk para ustad dan santrinya
*      PT.Telkom Indonesia.
*      Politeknik Negri Ketapang Kalimantan Barat
*      Pemuda Islam  Indonesia, Malaysia dan Kamboja



SENSITIVITY TRAINING ( PELATIHAN SENSITIVITAS )

Sensitivity Training  S-T , atau Training Group T-G,  merupakan pelatihan yang tergolong langka. Padahal pelatihan ini sudah dikembangkan sejak tahun 1946 di Connecticut dan terus dikembangkan dan dilaksanakan  di Bethel,  Maine pada tahun 1947. Kemudian masuk ke Indonesia lewat pintu World Health Organization  WHO pada tahun 1985. Di Indonesia terus dikembangkan oleh beberapa teman-teman dari  Balai Diklat Departemen Kesehatan. Namun karena kurangnya tenaga Fasilitator pelatihan ini kurang berkembang. Dari mulai tahun 1990 an,   kami mencoba untuk tetap exsis untuk mengembangkan pelatihan ini.
 Sensitivity Training adalah pelatihan yang menggunakan pendekatan Laboratoriun Perilaku ( Behavior Laboratory).  Pelatihan ini berbasis pada pengalaman belajar itu sendiri (  based learning experience) dan belajar bagaimana cara belajar ( learning how to learn) .
Tujuan dari Sensitivity Training adalah membantu orang-orang untuk menguji tipe perilaku,  ide-ide, persepsi mereka dalam iklim yang aman secara psikologis. Sehingga mereka akan mengetahui apakah cara berinteraksi mereka bisa diterima oleh lingkungan mereka ?.    Mereka akan mengetahui apabila seseorang melakukan sesuatu baik ucapan atau perbuatan,  apa yang akan terjadi pada orang lain baik sikap, perilaku dan perasaannya.  Kemudian apa pula unpan balik (feed back) yang akan diterima oleh si pelaku dan bagai mana dampaknya bagi si pelaku itu sendiri.
Setelah selesai pelatihan peserta diharapkan memiliki kepekaan terhadap apa yang terjadi di lingkungannya dan apa yang diharapkan oleh orang lain dari  dirinya dan bagaimana dia harus menyikapinya. Sehingga dia akan lebih mudah untuk berinteraksi, bekerjasama, mampu mengkomunikasikan ide-idenya secara efektif dan mampu untuk mengelola stimulus yang datang dan dapat meresponnya secara baik. Mampu memberikan feed back pada orang lain secara efektif sehingga hubungan diantara mereka akan lebih terbuka.
Walaupun demikian sesungguhnya agak sulit untuk mendiskripsikan secara lengkap apa yang akan terjadi pada peserta pelatihan dan bagaimana hasilnya. Tetapi berdasarkan pengalaman peserta pelatihan ini baik didalam ataupun di luar negri adalah sebagai berikut  :
-         “ It’s hard to describe, You, ll have to go yourself and find out.”
-         “ I can’t really tell you . But I sure learned a lot about myself.”
-         “ The trainer just sat there . But it worked.”
-         “ It was an unforgettable experience , but I can’t talk too much about it .”
  
Pelatihan ini  walaupun dilaksanakan dalam kelompok tetapi  sasarannya lebih ditujukan kepada individu . Sehingga pelatihan ini akan bermanfaat baik untuk diterapkan  di rumah tangga, di masyarakat,  di kantor dan di mana saja. 

SIAPA YANG BISA IKUT PELATIHAN INI ?
Pelatihan ini cocok bagi ; para dosen,  guru, yang berprofesi di bidang kesehatan
( dokter,  perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat ) , para enterprener,  manajemen/ pemimpin perusahaan,  Staf,  para ulama, pelayan toko, pemimpin organisasi profesi, anggota DPR,  para exsecutif dan lain-lain. 

WAKTU PELATIHAN
Pelatihan dilaksanakan selama 6 X 10 Jam efektif  (enam hari) .


JUMLAH PESERTA PELATIHAN
Peserta pelatihan mimimal 30 orang , maksimal 60 orang .

FASILITATOR
Sensitivity Training difasilitasi oleh tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman.
BIAYA
Rp. 6.000.000,- per orang. Sudah termasuk biaya konsumsi , penginapan dan sertifikat dan satu stel  baju kaos (Training Pack).




DINAMIKA KELOMPOK DI ALAM TERBUKA
( OUTBOUND)

Pendahuluan

Out Bound merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran  di luar kelas (alam terbuka )  dengan menggunakan alam sebagai media pembelajaran .Kegiatan ini dirancang secara khusus untuk dapat meningkatkan efektivitas pola perilaku peserta latih dalam melaksanakan fungsi sebagai anggota tim manajemen dalam organisasi  .

Metoda pelatihan ini dikembangkan  berdasarkan tata cara belajar dari pengalaman belajar itu sendiri ( Experience –Base Learning ) . Dari pembelajaran ini titik bidiknya bukan hanya ranah Kognisi ( penalaran ) melainkan juga diajak untuk lebih menyelami perasaan  (emosi ) dan kekayaan rohaninya (spiritual) sebagai suatu peribadi. Bahan utama pembelajaran  adalah pola –pola perilaku manajerial baik  pada dirinya sendiri  maupun pada sesama anggota kelompoknya . Peserta latih didampingi  oleh beberapa orang fasilitator yang berberan bukan sebagai ‘’guru ‘’ melainkan sebagai mitra belajar dan penyelaras proses.

Waktu yang yang dipergunakan selama 1  hari 1  malam ), peserta latih akan diajak untuk melaksanakan beberapa kegitan games dan berjalan kaki  mengarungi alam /lingkungan pedesaan yang sejuk , melewati pematang sawah, jalan setapak, semak-semak dan lain -lain  serta menghadapi beberapa rintangan .  Selama dalam perjalanan peserta latih juga akan menerima penugasan -penugasan  serta akan selalu melakukan interaksi untuk mendapatkan pola-pola perilaku yang akan menjadi bahan pembelajaran yang berkaitan dengan dinamika tim, dan pergaulan antar tim manajemen.  

Selama dan setelah pelatihan , peserta latih akan dilakukan refleksi dan  memperoleh umpan balik (Feed Back)  mengenai proses dan hasil belajar yang telah dilalui, sebagai bahan pengembangan efektivitas pola perilaku manajerial nya lebih lanjut dipermanen system (tempat beraktifitasnya) .


------------------------------------------------------------------------------------------
Mengapa Perlu Outbound ?
Kita semua menyadari bahwa kinerja suatu organisasi tidak semata-mata hanya  ditentukan oleh kehebatan kinerja seseorang pimpinan atau manajemen saja melainkan merupakan hasil kerjasama seluruh anggota organisasi dengan mengikuti pola kerjasama tertentu. Organisasi yang unggul selalu ditandai dengan kecakapannya dalam membangun dan menumbuhkan ‘’ Tim Kerja Yang Tangguh ‘’ ( Team Building).

Disisi lain, setiap warga organisasi modern cenderung mengalami penyempitan wawasan, karena semakin sulit memperoleh informasi yang lengkap tentang suatu hal, sebagai akibat dari semakin tingginya kerumitan tatanan manajemen organisasi. Keterbatasan wawasan ini menyebabkan tidak seorangpun akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, tanpa dukungan kelompok kerjanya.  Juga tidak ada seorangpun pimpinan dapat mengambil keputusan yang cukup komprehensif, jika tidak dilakukan secara kolektif bersama pimpinan lainnya.  
Lebih lanjut, semua sisi keunggulan diri pribadi , seperti keterampilan individual yang tinggi, motivasi yang kuat untuk berprestasi, semangat juang yang pantang mundur, harga diri, rasa percaya diri, rasa memiliki terhadap organisasi, dan rasa bangga sebagai warga organisasi sering kali hanya dapat bangkit dan terpupuk setelah kita mengalami sendiri suka duka bekerjasama dalam suatu tim yang tangguh.

Kemajuan teknologi sangat membantu kita untuk segera dengan cepat dan mudah menyelesaikan pekerjaan yang bersifat rutin, berarti juga sisa waktu yang lebih banyak lagi bagi kita bersama untuk meningkatkan keterampilan peribadi maupun kelompok, dan juga untuk mengurus masalah-masalah yang lebih berkaitan dengan pergaulan antar manusia. Anggota kelompok dalam organisasi modern akan lebih disibukan dengan kegiatan untuk saling bergaul dan belajar bersama, dalam rangka mewujudkan tim yang tangguh.

Bergaul dan belajar bersama akan menumbuhkan sinergi ( kesatuan dan keselarasan energi) dalam kelompok, yaitu jika apa yang dapat kita selesaikan sebagai kelompok , jauh melebihi hasil penjumlahan dari apa yang dapat kita selesaikan masing-masing secara peribadi. Setelah mencapai sinergi kelompok akan menjadi mampu untuk menggalang pengetahuan, kecakapan, dan keceredasan secara kolektif.
Berada dalam satu tim dengan sinergi yang tinggi selalu menggairahkan. Kita merasa hebat, merasa benar, kita berani, merasa penuh daya, merasa sangat berarti, dan kita sungguh kreatif. Suatu keadaan yang disebut dengan istilah METANOIA ‘’SENSE OF GREATNESS’. Sekali saja kita pernah merasakannya, pengalaman itu akan selalu kita kenang sebagai suatu saat yang paling indah dalam hidup ini, dan akan kita rindukan untuk dapat dirasakan kembali.

Paket Out Bound ini telah dirancang sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi kontemporer, sehingga dapat membawa peserta latih kedalam suatu pengalaman metanoia yang sangat nyata. Pengalaman ini niscaya akan sangat dirindukan, dan dapat memicu inisiatif peserta untuk meningkatkan efektivitas pola perilakunya.   


Manfaat Kegiatan
Dengan mengikuti Out Bound peserta latih akan memperoleh kesempatan untuk memulihkan kembali daya belajarnya. Pada orang dewasa , daya belajar cenderung menurun, karena pola nalar dan perilakunya cenderung terpasung oleh berbagai macam kebakuan dan rutinitas gaya hidupnya.

Rancang bangun pelatihan ini telah disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan peserta untuk menghilangkan gejala-gejala kelumpuhan emosi dan kebuntuan nalar , sehingga kembali mampu belajar secara produktif. Perubahan pola perilaku tidak akan pernah terjadi tanpa adanya kemampuan untuk belajar secara produktif.

Setelah pulih kembali daya belajarnya, para peserta akan berlatih untuk memperbaharui pola perilaku manajerial dengan menguasai ketrampilan :
1.       Belajar sebagai Tim : dengan menguasai keterampilan ini peserta latih akan menjadi cakap untuk bernalar, bersikap, dan bertindak secara lebih efektif dalam aktifitasnya sebagai anggota dalam tim manajemen , dan atau pergaulan antar tim. Dengan demikian peserta latih akan mampu memberikan kontribusinya yang bermakna untuk meningkatkan kinerja tim-tim manajemen yang akan diikutinya.

2.      Belajar dari pengalaman : dengan menguasai keterampilan ini peserta latih akan menjadi cakap untuk belajar secara produktif dari semua pengalaman yang pernah dijalaninya. Keterampilan ini merupakan perangkat yang sangat efektif untuk memperbaharui pola perilaku individu, dan juga merupakan landasan untuk terjadinya pembelajaran dalam tim.


Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan efektivitas perilaku peserta  latih, rukun ,kompak dan saling bekerjasama dengan baik, khususnya dalam menyajikan pelayanan yang bermutu kepada kliennya baik terhadap pelanggan dalam ( internal Customer) maupun pelanggan luar (eksternal Customer). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja sumberdaya manusia dalam organisasi .

Peserta latih
Pada dasarnya Out Bound  ini dapat diikuti oleh keluarga, organisasi pemerintah atau swasta yang membutuhkan kesempatan untuk mengembangkan diri agar dapat menjadi manusia yang  lebih efektif bagi organisasi dan masyarakatnya. Tidak ada persyaratan akademik , atau jabatan tertentu. Paket ini dirancang untuk dapat secara alami membelajarkan manusia seutuhnya, siapapun dan dari tingkatan apapun.
Namun demikian  metoda pelatihan ini tidak berarti tidak mengandung resiko sama sekali,  namun kemungkinan resiko yang mungkin akan terjadi insya Allah akan dapat diatasi secara bersama-sama  dan ini pun merupakan suatu proses pembelajaran yang sangat bermanfaat.    Agar dapat diikuti semua peserta latih tentu berat dan jenis  tantangan akan disesuaikan dengan kondisi peserta latih . Dan kriteria  ini biasanya disetandarkan kepada rata-rata orang pada umumnya  ( Orang Normal).
Jumlah peserta ideal untuk mengikuti pelatihan ini sebanyak 40-50 orang per angkatan.

Agenda belajar 
Jadwal belajar pada pelatihan ini bersifat tentative karena sewaktu-waktu dirubah berdasarkan kebutuhan dan  perkembangan peserta didalam belajar. Hanya secara garis besarnya dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Pengalaman dari proses belajar
Peserta diajak secara langsung untuk mengalami sendiri setiap tahapan pertumbuhan sebuah tim manajemen, mulai dari awal pembentukan sampai terjadinya metoda dari sebuah tim pembelajar dari sebuah tim manajemen yang sudah matang. Tahapan-tahapan yang akan dilalui yaitu :
-          Masa Forming (awal pembentukan)
-          Masa Storming ( masa badai /marah , kesal , mutung dll)
-          Masa Norming ( Terwujudnya Norma Baru / komitmen)
-          Masa Performing( masa yang paling efektif )
-          Masa Transforming ( Masa peralihan Norma ) . Masa-masa ini harus dilalui dan fasilitator dituntut  untuk bisa mengantarkan dan melewati  fase-fase tersebut .
Keterlibatan langsung dalam suka dan duka pertumbuhan semacam ini  merupakan bahan belajar yang sangat berharga 

  1. Belajar Sebagai Kelompok ( Team Learning )
Pengalaman langsung terlibat dalam pertumbuhan tim manajemen tidak akan pernah menjadi bahan belajar yang bermakna , jika para peserta latih tidak menguasai keterampilan untuk belajar sebagai kelompok. Lebih mendasar lagi , tanpa keterampilan tim manajemen mungkin tidak akan pernah tumbuh. Sebagai akibatnya, kegiatan, kegitan out bound ini hanya akan menjadi pengalaman fisik yang sangat melelahkan dan pengalaman emosiaonal yang sangat menyakitkan. Maka oleh karena itu sebagai kelompok yang belajar sangat menjadi agenda yang sangat penting.
Dalam out bound ini para peserta latih akan menerima beberapa penugasan berupa games yang hanya akan dapat didiselesaikan jika peserta trampil belajar sebagai kelompok. Setiap penugasan games telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat membawa masing-masing kelompok peserta menjalani satu kali siklus tahap-tahap kegiatan belajar sebagai kelompok ( berbagi pengalaman bersama, Perencanaan kelompok, koordinasi tindakan nyata).
Seluruh rangkaian penugasan dalam out bound ini telah dirancang agar dapat dilaksanakan secara berurutan, mulai dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling rumit. Dengan demikian peserta dapat berlatih menguasai keterampilan belajar sebagai kelompok  secara bertahap.
Selama menjalani siklus belajar sebagai kelompok, peserta akan mendapat kesempatan yang sangat luas untuk memulihkan daya belajarnya, dengan cara menghilangkan kelumpuhan emosi dan kebuntuan nalar untuk belajar secara produktif. Bergaul dan belajar bersama dalam kelompok memiliki nilai terapeutik yang tinggi. Secara alami, sekelompok manusia selalu memiliki ketahanan dan daya pemulihan yang sangat luar biasa. 

  1. Belajar dari Pengalaman
Produktivitas belajar dari sekelompok manusia ditentukan oleh produktivitas masing-masing anggota kelompok dalam melakukan kegiatan belajar dari pengalaman proses belajar pada manusia dewasa akan menjadi produktif jika mereka trampil menemukan makna  dari setiap pengalaman nyata yang langsung dialaminya. Selanjutnya, mereka harus cakap memanfatkan makna ini untuk mendorong diri sendiri agar memperbaharui pola perilakunya, dan terus tumbuh menjadi manusia yang lebih efektif.
Selama mengikuti out bound ini, peserta latih berkali-kali dibiasakan untuk melakukan siklus kegiatan belajar dari pengalaman ( merenungkan pengalaman,  menarik kesimpulan, memperbaharuai tindakan, bertindak secara nyata). Pembiasaan ini terjadi secara paralel dengan siklus kegiatan belajar sebagai kelompok, ketika peserta latih menyelesaikan penugasan  bersama anggota kelompok lain dalam kelompoknya.

Hasil pembelajaran
Pada dasarnya, kesungguhan untuk belajar, pemilihan bahan belajar, dan perolehan hasil belajar adalah tanggung jawab pribadi masing-masing peserta latih. Namun demikian  fasilitator membantu agar hasil pembelajaran diperoleh secara optimal.

Fasilitator
Kegiatan ini difasilitasi oleh tenaga fasilitator yang berpengalaman dan sering
dipergunakan oleh beberapa instansi baik pemerintah atau swasta .

Peserta
50 orang /group/angkatan



Waktu
18 Jam efektif (Satu hari satu malam)

Biaya
Paket per group Rp.50.000.000,- sudah termasuk penginapan, sewa tenda, konsumsi ,1 stel  baju kaos (Training Pack), dan sertifikat.






TEAM BUILDING

Team Building bukan hanya sekedar teamwork. Team Building suatu kelompok yang anggota-anggotanya terus berproses secara dinamis  untuk saling mengenal secara mendalam, terus menerus bekerjasama, saling mendukung, belajar dan berkomitmen untuk  bekerja dalam satu tim yang tangguh.  Karena keberhasilan suatu organisasi bukan hanya karena kehebatan individu semata,  melainkan kemampuan para anggotanya untuk berintegrasi , bekerjasana saling mendukung memiliki perasaan “in group” yang kuat. 

Team building  adalah suatu pelatihan yang dimaksudkan untuk membentuk tim yang tangguh  , yang anggota-anggotanya mampu bekerjasama dalam satu tim. Bergaul dan belajar bersama akan menumbuhkan sinergi ( kesatuan dan keselarasan energi) dalam kelompok, yaitu jika apa yang dapat kita selesaikan sebagai hasil kelompok, jauh melebihi hasil penjumlahan dari apa yang dapat kita selesaikan masing-masing secara peribadi. Setelah mencapai sinergi kelompok akan menjadi mampu untuk menggalang pengetahuan, kecakapan, dan keceredasan secara kolektif. Berada dalam satu tim dengan sinergi yang tinggi selalu menggairahkan . Kita merasa hebat, berani, penuh daya, sangat berarti, dan kita sungguh kreatif. Dengan istilah lain disebut ‘’SENSE OF GREATNESS’’ . Sekali saja kita pernah merasakannya, pengalaman itu akan selalu kita kenang sebagai suatu saat yang paling indah dalam hidup ini, dan akan kita rindukan untuk dapat dirasakan kembali .


Tujuan
Terbentuknya tim yang tangguh yang mampu bekerjasama secara efektif dan efisien, kreatif dan inovatif, memiliki motivasi yang tinggi serta secara terus menerus belajar untuk mewujudkan cita-cita bersama.

Peserta Pelatihan*
Peserta pelatihan terdiri dari orang-orang/SDM yang diharapkan akan dapat bekerja dalam satu tim. Misalnya satu bidang , seksi dari suatu organisasi .
Jumlah peserta maksimal 50 orang/ angkatan.  

Tempat Pelatihan
Pelatihan ini dilaksanakan didalam dan di luar kelas ( indoor & outdoor ).
* Tempat pelatihan yang disarankan di daerah Kawah Darajat Samarang Kab. Garut. Atau di daerah Puncak. Atau bisa berdasarkan pilihan/permintaan user.


Metode
Pelatihan ini dikemas dalam bentuk ceramah dalam kelas dan diluar kelas dalam bentuk  permainan (games) yang menggembirakan sehingga semua akan  terlibat  secara aktif dan  tidak membosankan .


Fasilitator/Instruktur
Difasilitasi oleh tenaga yang berpengalaman :
      - Dr.Asiah Soeroto Goenari, M.Sc
- Drs.Edi Rachman,M.Kes
- M.Ridwan S.Psi .MM

Lama Pelatihan
Lama pelatihan 18 jam efektif  (Satu hari,satu malam).

Biaya Pelatihan**
Biaya Fasilitator Rp.40.000.000,00 (Empat puluh Juta Rupiah)/Paket
Termasuk biaya penginapan, konsumsi, bajaju kaos ( Training Pack.)

** Jumlah peserta dan biaya pelatihan diluar paket bisa dibicarakan kemudian .

PENUTUP
      Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga menjadi bahan pertimbangan untuk bekerjasama dengan kami. Atas kepercayaannya kami ucapkan terimakasih





Drs. Edi Rachman.M.Kes
Direktur